Donasi sembako untuk dhuafa lansia dan yatim piatu
Donasi sembako untuk dhuafa lansia dan yatim piatu

Pernah terpikirkan, tidak? Donasi sembako untuk dhuafa lansia dan yatim piatu yang terlihat sederhana nyatanya bisa menjadi bentuk kepedulian yang sangat berarti bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan. Setiap harinya, mereka mengharapkan perubahan dan bantuan yang tak pasti. Doa-doa baik dilangitkan di tengah aktivitas yang dimaksudkan untuk mendapatkan ridha Allah, berharap doa tersebut akan dikabulkan sesegera mungkin. Untuk itu, Cahaya Peduli Islam hadir dengan bantuan berupa donasi sembako untuk dhuafa lansia dan yatim piatu. Harapannya, bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang selama ini memberatkan kedua bahu dan hati dalam menjalani hari.

Pilu Para Lansia dan Yatim Piatu Dhuafa

Tanpa dukungan keluarga dan kondisi ekonomi yang memungkinkan, banyak dari mereka yang terbiasa hidup seadanya. Mulai dari menahan lapar hingga mengakali hal lain untuk dijadikan alternatif guna mengganjal perut, semua mereka hadapi dengan hati yang teriris pedih.

Bukan keinginan mereka untuk berada dan bergelut dengan kondisi begitu sulitnya. Sungguh mereka menginginkan perubahan dan kesempatan hidup yang layak, namun kepada siapa mereka harus menaruh harapan jika pada kenyataannya yang mampu hanya fokus kepada hartanya yang berlebih tanpa sudi melirik mereka yang kesulitan dan membutuhkan bantuan?

Perjuangan Lansia Dhuafa yang Tak Pernah Usai

  1. Menahan Lapar dengan Air Putih. Mendapatkan makanan yang bergizi hanyalah sebuah impian untuk mereka. Demi mengganti energi yang terkuras habis setelah berjualan seharian di jalanan, mereka mengandalkan air putih saja. Memang tidak ampuh mendatangkan rasa kenyang, namun setidaknya itu lebih baik dibandingkan tidak sama sekali. Dengan tangan gemetar khas menahan lapar, para lansia meminum habis air putih hingga tak bersisa. Dengan begitu, mereka melanjutkan perjuangan di hari berikutnya, berharap hari baru mendatangkan rezeki yang baru juga.
  2. Mengabaikan Kebutuhan Gizi. Putus asa menjadi makanan sehari-hari alih-alih makanan yang bergizi di piring. Para lansia membiarkan tubuhnya kurus dimakan rasa lelah dan pupusnya harapan. Tulang-tulangnya dibiarkan menonjol, tanda bahwa mereka sudah lama bergelut dengan masa sulit. Sungguh pedih melihat perjuangan mereka sehari-hari di jalanan yang panas dan dingin bergantian. Namun, mereka tak memiliki banyak pilihan untuk bisa bertahan hidup.
  3. Terlupakan dan Sengaja Dihindari. Banyak lansia yang menolak untuk meminta-minta dan berupaya untuk berjualan dengan apa saja yang sekiranya bisa dibisniskan. Namun, tak jarang mereka berujung mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, seperti dicemooh dan sengaja dihindari. Banyak yang menganggap usaha para lansia untuk mendapatkan pendapatan halal adalah sesuatu yang tak pantas mendapatkan apresiasi. Alhasil, banyak lansia yang pulang dengan dagangan masih penuh tanpa berkurang barang sedikit.

Derita Yatim Piatu Dhuafa di Panti

  1. Kebutuhan Beras untuk Makan Sehari-hari. Tantangan serupa dihadapi anak-anak yatim piatu dhuafa di panti asuhan atau pesantren. Stok beras untuk makan sehari-hari sering terbatas sebab pengurus tak memiiki banyak dana yang tersisa untuk memenuhi kebutuhan ratusan anak dalam waktu yang bersamaan.
  2. Kurangnya Asupan Gizi. Bisa makan nasi merupakan suatu kemewahan. Banyak yang hanya makan dengan ikan asin atau kerupuk sebagai pendamping nasi. Karena lama menahan lapar, tak ada keluhan yang keluar dari mereka, melainkan rasa syukur yang tak ada hentinya. Makanan yang disajikan akan habis bersih hanya dalam hitungan menit, menandakan mereka sudah lama memendam pedih di perut akibat rasa lapar.
  3. Makan dengan Porsi Dibagi. Jarang sekali menemukan penampakan makan satu porsi disajikan pada satu piring. Sebab, seringnya adalah satu porsi disajikan untuk beberapa anak sekaligus. Hal ini dilakukan agar semua anak dipastikan bisa makan walau tak dengan porsi yang mengenyangkan. Tangan-tangan bergantian bergerak dari piring sebelum kemudian menyuap ke mulut. Barangkali satu anak tak sempat makan sampai benar-benar merasa kenyang sebab makanan yang tersedia di piring akan habis lebih dahulu sebelum mereka merasa cukup.

Hadirkan Bantuan untuk Jawaban dari Segala Kebutuhan Dhuafa Lansia dan Yatim Piatu

Cahaya Peduli Islam mengajak masyarakat untuk peduli. Mari salurkan donasi sembako untuk dhuafa lansia dan yatim piatu. Sebab, mereka adalah tanggung jawab kita bersama sebagai sesama umat Muslim dan saudara satu bangsa.

Sebagai jembatan antara donatur dan penerima donasi, Cahaya Peduli Islam berupaya untuk meringankan beban mereka yang membutuhkan bantuan selama ini. Semoga, setelah ini tak ada lagi yang sibuk menahan lapar di siang hari dan terpaksa tidur di malam hari dengan rasa lapar yang masih sama.Bersama, mari jadi bagian dari harapan yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya selama ini. Banyak atau sedikit bantuan yang disalurkan akan menjadi hal yang sungguh berarti bagi mereka. Untuk melihat program yang sedang berlangsung di Cahaya Peduli Islam, kunjungi laman ini.