
Cahaya Peduli Islam (CPI): Bersama Menyejahterakan Lansia Dhuafa yang Membutuhkan
Ketika ada yang berkesempatan untuk hidup serba berkecukupan, ada juga yang meratapi nasib karena hidup sebaliknya. Bagi yang biasa bergelut dengan keadaan yang segala kurang, lama-lama kondisi itu menjadi kawan. Banyak dari mereka yang berujung terbiasa menahamn lapar, menahan rasa sakit, hingga memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan diluar kemampuannya hanya demi sesuap nasi. Untuk itu, Cahaya Peduli Islam (CPI) sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) terpercaya mengadakan program yang berfokus ke donasi lansia dhuafa.
Banyak dari pejuang nafkah yang sudah berusia senja. Jelas bahwa tak banyak lagi yang bisa mereka lakukan selain banting tulang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Badannya sudah tak tegap dan tenaganya tak banyak lagi. Kesempatan bekerja pun nyaris purna dan hanya menyisakan pilihan itu-itu saja—tak jauh-jauh dari menempuh jalan puluhan kilo dengan harapan dagangannya akan laku di hari itu.
Cahaya Peduli Islam (CPI) menggerakan donasi lansia dhuafa yang dimaksudkan untuk membantu mengatasi masalah di atas. Harapannya, bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban dan sakit yang ditanggung mereka selama ini.
Mengapa CPI Tergerak untuk Membantu?
CPI percaya bahwa langkah yang dirajut tulus akan menjadi penghangat yang bermanfaat. Gerakan CPI didorong oleh empati mendalam kepada orang-orang yang terpinggirkan. Setiap program yang dilaksanakan adalah bentuk nyata dari kepedulian akan sesama.
- Kisah Abah Acan, Kakek Pemulung Berusia 89 Tahun
Dengan badan yang sudah bungkuk, Abah Acan tetap menjalani hari yang sama setiap harinya; mengitari setiap tempat sampah untuk memulung sampah plastik dan lainnya yang bisa diuangkan. Pekerjaannya bisa mendatangkan penyakit dari bakteri yang berkumpul di banyak tempat sampah. Namun, Abah Acan tetap mengorek seisi tempat sampah demi menemukan apa yang dicari.
Melihat kondisi yang sungguh miris, CPI tergerak untuk memberi bantuan kepada Abah Acan. Penyaluran sembako sudah diberikan. Dengan membantu, CPI memastikan Abah Acan tidak berjuang sendirian lagi. Bantuan ini juga diartikan sebagai titik terang dari masa sulit yang sudah Abah Acan lalui sendirian selama ini.
- Abah Yoyo: Tuna Netra yang Tetap Berjuang
Abah Yoyo merupakan lansia berusia 67 tahun yang berprofesi sebagai buruh pijit dan pengumpul rongsokan. Abah Yoyo tunanetra, sehingga tidak memiliki banyak kesempatan untuk mencari nafkah sehari-hari. Sebab, untuk berjalan perlu dituntun oleh yang biasa mendampingi. Sungguh menyedihkan melihat bagaimana Abah Yoyo terhalang di berbagai aspek karena keadaan tunanetranya.
Namun, keadaannya sama sekali tidak melunturkan semangat Abah Yoyo. Pagi hingga malam Abah Yoyo mencari nafkah, berusaha semampunya untuk mencari cahaya dari pandangannya yang selama ini hanya dihiasi gelap gulita. Jangankan untuk mengeluh, Abah Yoyo lebih memilih untuk fokus bekerja dengan niat ibadah guna mendapatkan keberkahan sepenuhnya dari Allah.
CPI memberikan bantuan yang sungguh berarti bagi Abah Yoyo. Dengan diterimanya bantuan, semoga Abah Yoyo tetap bersemangat menjalani hari sekaligus menjadi pengingat untuk kita semua bahwa tidak ada keterbatasan yang pantas dijadikan alasan untuk memperlambat langkah.
- Kek Amir: Bertahan Hidup dengan Rongsokan
Hanya bergantung pada pemasukan dari hasil rongsok yang tak seberapa sudah menjadi hal yang dilakukan Kek Amir selama ini. Walaupun tak selamanya yakin hasil jerih payahnya sendiri mampu memenuhi kebutuhannya, Kek Amir tetap berusaha tanpa mengenal lelah.
Melihat perjuangan yang luar biasa, CPI menyalurkan bantuan sembako untuk Kek Amir. Bantuan ini merupakan aksi nyata CPI dan kepeduliannya untuk mereka yang membutuhkan. Dengan membantu, beban di pundak ringkih Kek Amir akan menjadi semakin ringan.
Terus Menjadi Cahaya untuk Mereka, Jangan Berhenti untuk Menunaikan Donasi Lansia Dhuafa!
Nyatanya, selalu terdapat pilihan; mengulurkan tangan dan peduli atau bersikap acuh dan hidup seperti biasa. Namun, perlu diingat bahwa menelantarkan mereka yang membutuhkan bantuan bukan merupakan hal yang terpuji. Sebab, terdapat hak mereka di sebagian rezeki kita yang hukumnya wajib untuk diberikan. Jadi, terus peduli dan tunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak pernah sendirian dalam perjalanan mengarungi dunia ini. Tetap jadi cahaya penerang bagi mereka yang sedang berjuang.
Untuk melihat program donasi lansia dhuafa yang sedang berlangsung, klik di sini. Untuk informasi lainnya seputar perputaran donasi dan program yang akan datang, kunjungi sosial media Cahaya Peduli Islam di sini.
Selalu ingat bahwa dalam berdonasi, tak ada ukuran kecil atau besar. Tak peduli seberapa banyak bantuan yang disalurkan, hal itu akan tetap menjadi pupuk pahala yang akan terus tumbuh dan menjadi apa yang bermanfaat.